Kata Tugas
Salah satu kelas kata dalam bahasa Indonesia adalah kata tugas. Kata tugas adalah kata yang hanya memiliki arti menurut tata bahasa dan tidak memiliki makna kata sebenarnya sehingga maknanya bisa menjadi jelas jika dihubungkan dengan kata lain. Kata tugas juga memiliki fungsi sebagai pengubah kalimat yang minim hingga menjadi kalimat transformasi.
Pada umumnya, bentuk kata tugas selalu tetap (tidak bisa mengalami perubahan). Berikut jenis - jenisnya.
1. Preposisi (Kata Depan)
Preposisi adalah kata tugas yang terletak di depan sebuah kata, terutama pada kata benda yang berfungsi untuk menentukan hubungan suatu kata.
Contoh:
- di Jakarta
- ke Sekolah
- dari Pasar
- pada hari Minggu
2. Konjungsi (Kata Hubung)
Konjungsi adalah jenis kata yang berfungsi untuk menghubungkan dua satuan bahasa serupa klausa, kalimat, dan paragraf. Konjungsi (kata hubung) terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Konjungsi Antarklausa (Intrakalimat)
Konjungsi antarklausa merupakan kata penghubung antara dua buah klausa atau lebih. Terdapat tiga macam konjungsi antarklausa, yaitu konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi koordinatif.
1) Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif digunakan untuk menghubungkan dua kata, frasa, klausa yang memiliki status konjungsi setara.
Contoh:
- Baik... maupun...
- Jangankan... pun...
- Bukan hanya... melainkan...
- Entah... entah...
- Sedemikian rupa... sehingga...
- Tidak hanya... tetapi (juga)...
2) Konjungsi Subordinatif
Berbeda dengan konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif menghubungkan dua kata, frasa, dan klausa yang memiliki status konjungsi bertingkat.
Contoh:
jika, kalau, sejak, ketika, karena, bahasa, sehingga, meskipun, walaupun, apabila, dan sebagainya.
3) Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif hampir sama dengan konjungsi korelatif. Perbedaannya adalah konjungsi ini terjadi pada klausa - klausa sederhana. Kata penghubung yang termasuk di dalam konjungsi koordinatif adalah dan, atau, tetapi.
b. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat merupakan kata penghubung antara satu kalimat dengan kalimat lain dalam satu paragraf.
Contoh: namun, akan tetapi, dengan demikian, padahal, bahkan, kemudian, selanjutnya.
c. Konjungsi Antarparagraf
Konjungsi antarparagraf berfungsi menghubungkan dua paragraf sehingga menjadi teks yang koheren dan sistematis.
Contoh: terlebih lagi, di samping itu, oleh karena itu, berdasarkan, jadi, maka dari itu.
3. Artikula (Kata Sandang)
Kata sandang adalah jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna jumlah orang atau benda. Kata sandang tidak mengandung suatu arti, tetapi memiliki fungsi. Kata sandang berfungsi untuk menentukan benda yang menyubstansikan suatu kata.
Contoh: yang, itu, nya, si, sang.
4. Interjeksi (Kata Seru)
Interjeksi atau kata seru adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan.
Contoh: ah, wah, yah, hai, o, oh, nah, masa.
5. Partikel Penegas
Partikel penegas adalah kategori kata tugas yang meliputi kata yang tidak tunduk pada perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya.
Contoh: -lah, -kah, -pun.
Komentar
Posting Komentar